Minggu, 04 Januari 2015

sistem terminasi kabel pada MDF



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian MDF (Main Distribution Frame)
Main Distribution Frame atau disebut juga dengan rangka pembagi utama  adalah susunan rangka dari pelat logam yang digunakan sebagai tempat untuk menginstalasi Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU). Blok terminal rangka pembagi utama ini berfungsi sebagai titik sambung ujung kabel kearah jaringan dan kearah sentral.
Main Distribution Frame berada dalam suatu ruangan yang biasanya terletak dibawah ruang sentral telepon untuk  gedung STO bertingkat atau pada ruangan di depan/di samping ruang sentral telepon untuk gedung STO tidak bertingkat.
Di bawah MDF terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi, yang berguna untuk menambatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum didistribusikan ke MDF.
MDF merupakan perangkat yang sangat vital dari sistem jaringan kabel, karena dari sinilah titik awal akses pelanggan dari jaringan komunikasi telepon. Dari MDF dimungkinkan adanya perubahan-perubahan terhadap nomor pelanggan, kabel primer serta urat kabel primer. Di samping  itu, fungsi dari MDF itu  sendiri adalah sebagai interface antara sentral jaringan.

4.2.  Fungsi Umum dari MDF
1.      Sebagai tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
2.      Sebagai tempat pengamanan saluran.
3.      Service point
                    Pada kegiatan yang dilakukan ini adalah menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang maupun melalui telepon ke bagian pengaduan. Data-data yang harus diperoleh dari pelanggan Antara lain ; nama, alamat, jenis gangguan.
4.      PSB (Pasang Baru) Speedy
                   Pelanggan yang ingin berlangganan speedy ( internet ) di rumah dan data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk menginput data, pelanggan harus mengisi dan memberikan foto copy  KTP, dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan pemasangan speedy pelanggan sebaiknya memiliki telepon rumah. Tetapi pelanggan bisa memilih paket speedy yang telah disediakan oleh Telkom. Setelah persyaratan terpenuhi barulah proses pemasangan speedy dilakukan dengan menarik kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) ke terminal blok horizontal dan dari terminal blok vertical menuju terminal blok primer
5.      PSB (Pasang Baru)  wireline
Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan data – data yang diperlukan PT. Telkom untuk menginput data, pelanggan harus mengisi dan  memberikan copy KTP, materai dan administrasi untuk biaya pasang telepon di rumah. Setelah persyaratan terpenuhi barulah menarik kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) ke ke terminal blok primer.
6.      Bundling
                    Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan speedy secara bersamaan dan data – data yang diperlukan Telkom untuk meng-input data, pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan copy ktp, materai dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah. Setelah persyaratan terpenuhi barulah proses pemasangan speedy dan telepon  dilakukan dengan menarik kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) ke terminal blok horizontal dan dari terminal blok vertical menuju terminal blok primer.

7. Cabut aps (atas permintaan sendiri) , cabut aps terbagi atas 3 bagian yaitu:
a.       Cabut speedy saja tetapi mash berlangganan telepon
            Cara pencabutan speedy saja yaitu dengan cara mencabut kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) ke keterminal blok horizontal dan dari terminal blok primer ke terminal blok vertical setelah pencabutan speedy dilakukan penormalan kembali ke telepon biasa dengan cara memasang kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) ke ke terminal blok primer
b.      Cabut telepon
      Cara pencabut telepon yaitu dengan cara mencabut kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) dan terminal  blok primer
c.       Cabut speedy dan telepon
Cara cabut speedy dan telepon yaitu dengan cara mencabut kabel jumper wire dari terminal blok EQN (Equipment Number) dan terminal blok horizontal dan dari terminal blok primer ke terminal blok vertical.
4.3 Gambaran Jaringan Lokal Secara Umum
Saluran yang dipasang dari saluran telepon menuju langganan disebut saluran langganan, sedangkan saluran yang dipasang pada suatu daerah sentral disebut  fasilitas saluran lokal. Fasilitas saluran lokal disini indentik dengan jaringan kabel lokal. Jaringan kabel lokal adalah suatu jaringan kabel yang dipasang dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan suatu sentral yang ada pada suatu wilayah. Gambar 3.1 dibawah ini akan memperlihatkan struktur umum dari kabel jaringan lokal.























Text Box: MDF
Text Box: DP


RK
 


KTB
 

Roset
 

Telepon
 


 





Gambar 4.1 Struktur umum kabel jaringan lokal

4.4 Jenis Jaringan kabel lokal
4.4.1.   Kabel Primer (Prymary Cable)
Kabel primer adalah saluran kabel yang ditarik dari terminal Main Distribution Frame (MDF) sampai dengan terminal rumah kabel (RK) atau sampai dengan terminal sambung di kotak pembagi atau Distributing Point (DP) pada daerah catu langsung.
Kabel primer dalam proses penanamannya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kabel yang langsung di tanam dalam tanah tanpa memakai pipa pelindung yang di sebut kabel tanah tanam langsung (KTTL), dan juga kabel yang ditarik dalam pipa yang di sebut Kabel Duct.
a.       Kabel tanah tanam langsung (KTTL)
·         Terdiri dari beberapa kawat penyalur listrik, yang masing-masing diisolir, kemudian diikat berkelompok dan dibungkus oleh selubung timah hitam (Load Mantel).
·         Kabel ini direntangkan dari sentral telpon sampai lokasi pelanggan.
·         Cara penanaman kabel adalah dengan menggali tanah, meletakkan langsung kabel tersebut dibawah permukaan tanah, dan kemudian menimbunnya kembali dengan tanah.
a.       Kabel Duct
·         Jenis kabelnya mirip dengan kabel tanah tanam langsung.
·         Cara penanamannya, dengan memasukkan kabel tersebut ke dalam pipa (duct), dan pipa ini ditanam di bawah tanah.
·         Pipa duct ini terbuat dari pipa paralon yang tahan terhadap air dan juga kelembaban tanah.
·         Pada jarak-jarak tertentu dibuat lubang sambung (man hole), yang merupakan tempat penarikan kabel.
·         Jarak antara man hole dengan mah hole yang lainnya adalah sekitar 200 m.
·         Man hole juga berfungsi sebagai tempat perbaikan kabel yang rusak.
Perbedaan kedua kabel ini adalah hanya pada pemakaian pelindung mekanis pada kabel, pelindung kabel ini terbuat dari pita atau plat baja yang melilit sepanjang kabel, yang dapat mengerut dan memanjang  untuk memberikan perlindungan mekanis pada kabel dari benturan benda tajam atau keras, serta sekaligus sebagai pelindung elektris terhadap tegangan asing yang datang dari luar. Pada kabel Duct tidak terdapat pelapis dari baja yang melilit di sepanjang kabel, sedangkan pada kabel tanah tanam langsung pelapis baja ini akan digunakan untuk mencegah kerusakan pada kabel tersebut.
Di bawah ini adalah gambar mengenai jaringan kabel primer.





Gambar 4.2 Jaringan Kabel Primer
4.4.2.      Kabel Sekunder (Secondary Cable)
Kabel sekunder adalah kabel yang ditarik atau dipasang dari suatu rumah kabel (RK) sampai dengan terminal di kotak pembagi (Distributing Point). Karena daerah rumah kabel tersebut sudah ditentukan, maka kabel sekunder ini dapat diartikan sebagai kabel yang mencatu secara langsung pada sebuah distributing point (DP) dari terminal output rumah kabel.
Kabel sekunder dipasang dengan cara tanam langsung atau ditarik diatas tanah (kabel udara) yang ditambat diatas tiang. Dibawah ini adalah gambar mengenai jaringan kabel sekunder.
 






 


Gambar 4.3 Jaringan Kabel Sekunder

4.4.3.      Saluran Penanggal (Drop wire)
Saluran penanggal berfungsi untuk menghubungkan DP dengan terminal blok yang ada di rumah pelanggan. Jenis kabel yang digunakan sebagai kabel penanggal ini umumnya adalah drop-wire, baik drop-wire yang menggunakan penguat atau drop-wire  tanpa menggunakan penguat.

4.4.4.      Saluran Rumah Pelanggan (Indoor Cable)
Saluran rumah atau instalasi kabel rumah adalah saluran yang ditarik dari Kotak Terminal Batas (KTB) dirumah pelanggan sampai dengan roset pesawat telepon yang bersangkutan.
·         Jaringan Catu Langsung
Pada jaringan catuan langsung ini, pelanggan mendapat pencatuan saluran dari distributing point (DP) terdekat yang langsung dihubungkan dengan terminal main distribution frame (MDF), tanpa melalui terminal rumah kabel (RK). Berikut gambar mengenai jaringan catuan langsung.






 









Gambar 4.4 Jaringan Catuan Langsung

·         Jaringan Catu Tidak Langsung
Jaringan Catuan Tidak Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari distributing point (DP) terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), kemudian akan diteruskan ke terminal main distribution frame (MDF). Penyambungan saluran dari distributing point (DP) menuju ke rumah kabel (RK) adalah sama halnya dengan jaringan catuan langsung. Tetapi penyambungan seterusnya dari rumah kabel (RK) menuju ke terminal main distribution frame (MDF) dilakukan tidak tetap atau melalui kabel jumper. Jaringan catuan tidak langsung seperti ini banyak digunakan pada pemakaian saluran di kota-kota dengan jumlah pelanggannya yang besar dan lokasi kota tersebut jauh dari sentral telekomunikasi. Berikut ini adalah gambar mengenai jaringan catuan tidak langsung.









Ket:pelanggan




 
Gambar 4.5 Jaringan Catuan  tidak Langsung

4.5 Fungsi Masing-Masing Jaringan Lokal
Struktur Umum Jaringan kabel lokal terdiri dari Main Distribution Frame (MDF),Rumah Kabel (RK), Distributing Point (DP), Kotak Terminal Batas (KTB) dan Roset.
4.5.1. Main Distribution Frame (MDF)
Main Distribution Frame atau disebut juga dengan rangka pembagi utama adalah susunan rangka dari pelat logam yang digunakan sebagai tempat untuk menginstalasi Blok Terminal Rangka Pembagi Utama (BTRPU). Blok terminal rangka pembagi utama ini berfungsi sebagai titik sambung ujung kabel ke arah jaringan dan ke arah sentral.
Main Distribution Frame berada dalam suatu ruangan yang biasanya terletak di bawah ruang sentral telepon untuk  gedung STO (Sentral Telepon Otomatis) bertingkat atau pada ruangan di depan/di samping ruang sentral telepon untuk gedung STO tidak bertingkat.
Di bawah MDF terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi, yang berguna untuk menambatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum didistribusikan ke MDF.
MDF merupakan perangkat yang sangat vital dari sistem jaringan kabel, karena dari sinilah titik awal akses pelanggan dari jaringan komunikasi telepon. Dari MDF dimungkinkan adanya perubahan-perubahan terhadap nomor pelanggan, kabel primer serta urat kabel primer. Disamping  itu, fungsi dari MDF itu  sendiri adalah sebagai interface antara sentral jaringan.
Dibawah ini adalah contoh gambar Main Distribution Frame, dan juga gambar kerangka MDF bila dilihat dari arah samping.
Gambar 4.6 Main Distribution Frame atau  Rangka Pembagi Utama
Gambar 4.7 Kerangka MDF dilihat dari arah samping
4.5.2        Rumah Kabel (RK)
Rumah kabel merupakan suatu unit perangkat telekomunikasi yang di dalamnya terdiri dari terminal-terminal yang menghubungkan kabel-kabel primer dengan kabel-kabel sekunder. Dimana rumah kabel adalah titik terminasi akhir dari kabel primer dan titik terminasi awal dari kabel sekunder menuju ke kotak pembagi distributing point (DP). Oleh karena itu rumah kabel merupakan titik sambung antara kabel primer dengan kabel sekunder.
             Adapun Fungsi dari RK ini adalah:
a.                Sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder.
b.               Tempat pembagi kabel besar (Primer) menjadi beberapa kabel kecil (Sekunder).
c.                Tempat untuk melakukan pen-jumper-an antar terminal blok disisi kabel primer.
d.               Tempat untuk melakukan pengetesan untuk melokalisir gangguan.
e.                Flexibelitas saluran.



Gambar 3.8Struktur Rumah Kabel (RK)



Gambar 4.8 Struktur Rumah Kabel (RK)


Gambar 4.9 Rumah Kabel KAP 2400 pair Dua Pintu, Depan dan  Belakang

4.5.3        Kotak Pembagi atau Distribution Point (DP)
Kotak pembagi atau distributing point merupakan unit terminal kabel yang berfungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi atau penanggal yang ditempatkan pada tiang, pada dinding atau dibawah tanah.
Adapun fungsi dari DP ini adalah:
a.                 Sebagai tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan saluran
penanggal.
b.               Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
c.                Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah rumah pelanggan.
Dibawah ini adalah gambar Distributing Point (DP) dengan kapasitas 10 pasang kabel dan juga gambar Distributing Point (DP) dengan kapasitas 20 pasang kabel.

Gambar 4.10 DP

4.5.4        Kotak Terminal Batas (KTB)
Kotak terminal batas merupakan titik penyambungan antara saluran penanggal dengan saluran kabel rumah. Kotak terminal batas biasanya berada di dinding luar rumah pelanggan yang berfungsi sebagai terminal akhir dari saluran penanggal (drop wire).
Fungsi dari KTB yaitu:
a.                Terminal yang menghubungkan saluran distribusi dengan instalansi
Kabel rumah.
b.               Tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan yang terjadi.

4.5.5        Roset
                   Roset merupakan terminal sambung antara instalansi kabel rumah dengan pesawat telepon. Terminal ini biasanya menjadi satu dengan pesawat telepon. Roset dipasang pada papan roset dan ditempel pada dinding dekat dengan pesawat telepon.


telp roset 1 lobang_LRG.jpg
Gambar 4.11 roset
          Fungsi dari roset yaitu:
a.                   Tempat untuk melakukan pengetesan saluran dalam melokalisir
gangguan.
b.                   Flexibelitas saluran.

4.6 Akses Kawat Tembaga

Jaringan kabel yang menghubungkan sentral telepon ke pelanggan menggunakan kabel tembaga dengan jumlah satu pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF atau biasa disebut dengan Rangka Pembagi Utama (RPU) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan diterminasi ke titik distribusi sekunder (Rumah Kabel), yang kemudian di distribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point. Dari Distribution Point ditarik ke pelanggan menggunakan drop wire dan diterminasi di lokasi tertentu pada rumah pelanggan (KTB). Selanjutnya dengan menggunakan IKR jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon. Di bawah ini adalah gambaran konfigurasi jarlokat :
Gambar 4.12 Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga
Keterangan :

·         RPU : Rangka Pembagi Utama
·         Kabel Primer
·         RK : Rumah Kabel
·         Kabel Sekunder
·         KP : Kotak Pembagi
·         Saluran Penanggal
·         KTB : Kotak Terminal Batas
·         IKR Instalasi Kabel Rumah

4.7 Alat-alat Untuk Mengakses Jaringan Kabel Tembaga di MDF
a)      DOP
DOP adalah alat untuk membantu pemasangan kabel pada terminal kabel tembaga untuk membuat jaringan telepon pada rangka pembagi utama.
Gambar 4.13 Dop

b)      Cabel Ti Line
Cabel Ti Line adalah kabel yang berfungsi untuk mendeteksi gangguan jaringan telepon.
Gambar 4.14 Cabel Ti Line

c)      Terminal Kabel Tembaga
Alat ini berfungsi sebagai tempat kabel tembaga yang berguna untuk menyambungkan antar kabel.
Gambar 4. 15 Terminal Kabel Tembaga

d)     Mikrotest
Mikrotest adalah alat untuk mengetes keadaan jaringan telepon apabila ada jaringan yang bermasalah.
Gambar 4.16 Microtest
e)      Tone Checker/ Cabel Tracker
Alat deteksi kabel telepon sangat cocok digunakan :
·         Pada jaringan PABX
·         Pada terminal RPU/IDF
·         Dapat menentukan kabel putus atau tidak

Gambar 4.17 Tone Checker/Cabel Tracer

f)       Blok Isolir
Blok isolir adalah alat yang digunakan untuk mengisolir jaringan telepon agar tidak dapat digunakan sementara waktu.
Gambar 4.18 Blok Isolir


4.8 Akses Jaringan Pasang Baru di MDF
            Pada tahap ini pegawai RPU mendapat laporan dari PCAN untuk melakukan pemasangan baru. Setelah mendapat laporan dari pemasangan baru, pegawai RPU melakukan kinerja awal yaitu:
·         Mencari data dan informasi yang lengkap dari CPE
·         Melakukan Champer Cabel dari EQN ke RPU
·         Menyerahkan tugas kepada Oplang dari RPU, agar dapat di aktifkan telepon yang baru dipasang.
Alat yang digunakan untuk pemasangan baru telepon yaitu:
·         Dop
·         Kabel Tembaga
·         Terminal Kabel Tembaga
·         Microtest

Pada saat pelanggan meminta untuk pemasangan baru, langkah awal yang perlu dilakukan yaitu Champer Cabel tembaga ke terminal kabel dan EQN yang ada  didalam system RPU. EQN adalah tempat konfigurasi antara terminal kabel yang ada pada system RPU dengan terminal kabel yang ada di rumah kabel atau di tiang terminal kabel. Maka untuk memasang atau melakukan Champer Cabel tembaga pada terminal kabel EQN diperlukan alat dop, alat dop berfungsi untuk membantu pemasangan kabel pada terminal kabel tembaga untuk membuat jaringan telepon pada rangka pembagi utama. Lalu dilakukan pengetesan dengan menggunakan microtest.
Setelah dilakukan kinerja di system RPU selesai, tahap selanjutnya diserahkan ke Oplang, Oplang berfungsi untuk mengaktifkan layanan telepon kepada pelanggan. Dan pelanggan berhak menggunakan layanan jaringan telepon untuk digunakan.

4.9 Akses Jaringan Pemeriksaan Gangguan di MDF
      Pada tahap ini pegawai RPU mendapat laporan tidak hanya dari PCAN tetapi dri rekan kerja dilapangan yang disebut Mitra Kerja. Setelah mendapat laporan adanya gja angguan, maka pegawai RPU melakukan kinerja awal yaitu:
·         Mencari data dan informasi yang lengkap dari CPE.
·         Melakukan deteksi dengan menggunakan microtest, apabila ada gangguan pada RPU , maka akan di cari solusinya untuk dilakukan perbaikan dengan cara mencari RPU yang lain untuk di Chamber Cabel dan disambungkan ke EQN.
·         Menyerahkan tugas kepada PCAN dari RPU, untuk memberitahu kalau di RPU sudah dilakukan perbaikan.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi gangguan telepon yaitu:
·         Tone Checker/Cabel Tracer
·         Microtest
·         Cabel Ti Line
·         Dop
Pada saat pelanggan melaporkan keluhan gangguan layanan ke CPE, CPE berfungsi untuk menerima laporan keluhan dari pelanggan. Maka pihak CPE langsung menyerahkan tugasnya ke pihak RPU untuk melakukan pengetesan, apakah ada kabel tembaga yang terputus atau terminal kabel tembaga yang bermasalah. Cara pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan alat Tone Checker. Tone Checker berfungsi untuk melakukan deteksi gangguan apabila ada kabel tembaga yang terputus, maka kabel tersebut akan di Champer ke terminal kabel dengan menggunakan alat dop. Sebelumnya dilakukan dulu pengetesan terminal kabel dengan menggunakan kabel ti line.
Pengetesan yang dilakukan tersebut untuk mengetahui keadaan terminal kabel, apakah terminal kabel tersebut masih dapat digunakan atau tidak. Setelah itu dilanjutkan pengetesan menggunakan microtest untuk dicek kembali kalau pada system RPU telah selesai dilakukan perbaikan layanan.

4.10 Akses Jaringan Pemutusan Layanan di MDF
Pada tahap ini pegawai RPU mendapat laporan dari PCAN. Setelah mendapat laporan adanya pemutusan layanan, maka pegawai RPU melakukan kinerja awal yaitu:
·         Mencabut semua kabel yang ada di RPU agar tidak dapat digunakan kembali.
·         Menyerahkan tugas kepada CPE dari RPU, untuk memberitahu kalau di RPU sudah dilakukan pemutusan layanan. Alat yang digunakan untuk pemutusan layanan telepon yaitu Dop.

Pada pemutusan layanan telepon, PCAN melaporkan kepada pihak RPU untuk melakukan pemutusan layanan telepon pelanggan. Dengan berbagai alasan yang diterima. Maka kinerja yang dilakukan pada system RPU yaitu melakukan pencabutan kabel pada terminal kabel agar layanan telepon tidak diaktifkan. Cara pencabutan kabel tembaga tersebut menggunakan alat dop untuk mencabut kabel pada terminal kabel tembaga.




1 komentar:

  1. CS:GO Gambling - Online Casino
    CSGO gambling is a gambling online activity that can be played on 카지노 any device. With the game being available for 메리트 카지노 고객센터 a period of 더킹카지노 time, CSGO gambling enthusiasts

    BalasHapus